Senin, 26 September 2011

PEMBUATAN MEDIA

PEMBUATAN MEDIA

            Pembiakan mikrobia dalam laboratorium memerlukan media yang berisi zat-zat hara atau netrien serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai dengan mikroorganisme. Medium digunakan untuk menumbuhkan mikrobia diatas atau didalamnya. Selain itu medium dapat dipergunakan pula untuk isolasi, perbanyakan, pengujian sifat-sifat fisiologis, dan perhitungan jumlah mikroorganisme. Lazimnya, medium biakan berisi air, sumber energi, zat hara sebagai sumber karbon, nitorgen, sulfur, oksigen, hidrogen.
            Bedasarkan sifat keheterotrofannya mikrobia dapat digolongkan beberapa kelompok besar medium yakni :
1.    Medium hidup : pada umumnya dipakai dalam laboratorium virologi untuk pembiakan berbagai virus. Contoh medium hidup; hewan percobaan, telur berembrio, biakab jaringan.
2.    Medium mati : juga dikenal dengan medium sintetis ; medium mati mempunyai kandungan dan isi bahan yang telah terperinci.
Penggolongan medium mati berdasarkan konsistensinya
1.    Medium padat : media padat diproleh dengan cara menambahkan agar-agar. Agar-agar berasal dari ganggang/alga yang berfungsi sebagai bahan pemadat. Alga digunakan karena tidak diuraikan oleh mikroorganisme dan dapat membeku pada suhu 450C. Media agar padat terbagi atas media miring dan agar deep. Media padat dapat berupa bahan organik alamiah, misalnya medium yang dibuat dari bahan kentang, wortel.
2.    Media setengah padat (semi solid medium) ; medium padat dibuat dari bahan yang sama dengan media padat, akan tetapi yang membedakan adalah komposisi agarnya.
3.    Media cair : medium yang berbentuk cair. Medium cair dapat digunakan untuk berbagai tujuan seperti pembiakan mikrobia dalalm jumlah besar, penelaahan fermentasi, dan berbagai macam uji. Contoj medium cair : kaldu nutrien, air pepton, BGLB (Briliant Green Lactosabile Brout).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar